Mesin Es Balok mendukung kegiatan perikanan nasional

Mesin Es Balok sudah di kenal sejak dulu sebagai media pengawet ikan sebelum munculnya mesin-mesin baru yang memang dirancang khusus untuk mengawetkan ikan seperti Mesin Es Slurry, Es Balok sudah dikenal sejak masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 1846 pada zaman Belanda, Pada zaman tersebut es batu digunakan oleh orang-orang terbatas kalangan keluarga kecil Belanda disaat berpesta, biasanya es batu disajikan bersama minuman khas orang Belanda ataupun Bir.

Pada perjalanannya sebuah pabrik es batu mulai didirikan di sebuah kawasan di Jakarta kemudian menyebar sampai ke Tegal, Pekalongan hingga Surabaya. Kemudian es mulai dimanfaatkan untuk kebutuhan mendinginkan dan mengawetkan bahan makanan, terutama daerah pinggiran dan pesisir pantai yang mayoritas kawasan tersebut dihuni oleh nelayan-nelayan, pada zaman dahulu para nelayan masih menggunakan garam sebagai pengawet ikan sebelum es batu masuk ke kawasan tersebut.

Pengawetan Ikan Menggunakan Es

Setelah es masuk dan menyebar ke seluruh daerah di Indonesia nelayan memanfaatkan es batu untuk mengawetkan ikan, dan es batu yang masuk jenisnya Es Balok yang pasokannya juga berasal dari pabrik-pabrik es. Penggunaan Es Balok ini memberikan manfaat tidak hanya kepada nelayan dari sisi ekonomis saja namun secara tidak langsung juga membantu menjaga kesehatan masyarakat melalui ikan konsumsi dari nelayan tersebut. Karena ada kabar bahwa ada oknum nelayan yang menggunakan bahan formalin dalam mengawetkan ikan mungkin karena pasokan es balok kurang.


Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan disebutkan kinerja ekspor perikanan Indonesia pada tahun 2018 mencatat angka penjualan sebesar 3,5 Miliar USD dari nilai tersebut terbagi atas beberapa komoditas perikanan diantaranya Udang dengan nilai 1.3 Miliar USD, Tuna-Cakalang-Tongkol dengan nilai hampir 500 ribu USD, Cumi-Sotong-Gurita dengan nilai 371 ribu USD, Rajungan-Kepiting dengan nilai 213 ribu USD dan komoditas lain sejumlah hampir 767 ribu USD.

Sumber: kkp.go.id/Tabel Ekspor Produk Perikanan Indonesia

Peluang inilah yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha eksportir produk perikanan untuk semakin meningkatkan nilai ekspor mereka, karena sebenarnya permintaan terhadap produk perikanan saat ini sebetulnya sangat tinggi, beberapa negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat, Jepang, China, Vietnam, Singapura, Malaysia dan beberapa negara Eropa. Tentunya permintaan besar dari berbagai negara tidak bisa dipenuhi semua karena pasokan beberapa komoditas perikanan harus dibagi secara proporsional ke beberapa negara peminat.

Untuk meningkatkan produktivitas ekspor tentu saja dibutuhkan pasokan es balok yang memadai, jumlah tangkapan ikan yang masuk per hari harus juga diimbangi dengan es balok untuk mengawetkan ikan, semua ikan hasil tangkapan yang masuk ke storage (penyimpanan) semuanya memiliki nilai jual masing-masing, kualitas ikan yang baik akan diprioritaskan pasar ekspor sedangkan kualitas biasa akan di jual ke masyarakat.

Pengusaha yang bergerak di bisnis perikanan kelas menengah keatas wajib memiliki Mesin Es Balok sendiri, karena agar bisa menyuplai secara mandiri kebutuhan Es Balok untuk kebutuhan pengawetan produk perikanan, kami sarankan untuk menggunakan es balok berefrigeran freon karena sudah dikenal aman bagi manusia dan lingkungan setelah itu memilih merk yang sudah berpengalaman dan memiliki reputasi yang baik dan yang terakhir menyesuaikan kapasitas produksi mesin dengan jumlah ikan yang perlu diawetkan.

Kami merekomendasikan Mesin Es Balok merk Koller karena sudah beroperasi melayani kebutuhan mesin es sejak tahun 2004 sampai sekarang, produk Mesin Es Balok Koller juga menggunakan refirgeran Freon yang aman, tersedia berbagai macam kapasitas produksi mulai dari 1 ton sampai 20 ton per hari

Bila ada pertanyaan, konsultasi ataupun pemesanan bisa menghubungi nomor 082298808180 atau kunjungi website resmi Koller Indonesia di alamat https://www.kollerindonesia.com